Sebagaimana di Madrasah pada umumnya, pagi itu sayup-sayup terdengar suara para siswa Madrasah yang sedang membacakan sejumlah surat pendek Alquran sebelum memulai proses pembelajaran. Hal yang sedikit membedakan dengan Madrasah lainya yakni para siswa yang merupakan siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhlas yang terletak di Kampung Curunghawu, Desa Banjarwangi, Kabupaten Garut ini berdo'a dalam kondisi duduk yang hanya dengan beralaskan lantai.
Sebagaiman informasi yang telah ditayangkan pada Liputan 6 Siang SCTV, beberapa hari yang lalu, terlihat madrasah dengan kondisi dinding bambu yang berlubang sehingga menyebabkan debu dengan mudah masuk ruangan kelas madrasah, saat hujan turun tak jarang air juga masuk ruangan.
Meski demikian semangat untuk belajar tetap terpancar jelas dari aktivitas belajar di Madrasah ini, walau hanya beralaskan lantai hal ini tidak menyurutkan niat mereka untuk belajar. Para siswa juga bersyukur, karena lantai telah dilapisi ubin porselen dan dianggap cukup aman untuk belajar di lantai. Sani, salah seorang siswa menuturkan keadaan tempat dia belajar selama ini bahwa kalau hujan suka becek, gentengnya suka bocor dan nggak nyaman. Sani berharap agar dan sangat ingin agar bangunanya diperbaiki. Senada dengan Sani, para guru berharap, siswa mereka dapat belajar dengan normal, seperti siswa-siswa di daerah lain yang mendapatkan fasilitas layak.
"Seperti bangku sekolah, buku-buku, kurikulum-kurikulum, supaya anak sekolah ini tidak ketinggalan dengan sekolah-sekolah yang lain," harap Yayah, seorang guru madrasah.
Selama 5 tahun terakhir, Yayah bersama para guru lainnya harus memutar otak agar proses belajar mengajar di sekolah ini tetap berlangsung. Salah satunya menggunakan kelas yang masih dianggap layak secara bergantian. Kini mereka hanya berharap ada sedikit perhatian dan kepedulian dari pemerintah setempat, akan kelangsungan pendidikan para siswa.
0 Response to "Memprihatinkan, Siswa Madrasah Belajar Dengan Beralaskan Lantai"
Post a Comment